Thursday, 27 September 2007
Kiat Berkomunikasi dengan Anak
Berkomunikasi dengan anak merupakan salah satu skill yang harus orang tua kuasai dalam mendidik anak. Karena tanpa adanya komunikasi yang efektif dengan anak dapat membuat hubungan orang tua dan anak menjadi tidak harmonis. Hubungan yang tidak harmonis dengan orang tua dapat menimbulkan masalah anak dan remaja seperti narkoba, tawuran dan sex bebas. Oleh karena itu BERKEMAS pada tanggal 28 April 2007 mengadakan pelatihan bertajuk “ Kiat Berkomunikasi dengan Anak”. Bertempat di Vila Pejaten Mas A.29 Pasar Minggu dengan pembicara Benry dari Rumah Soleh.
Dalam makalahnya Benry menjabarkan masalah yang biasanya timbul dalam berkomunikasi yaitu
• Menyampaikannya terburu-buru
• Tidak memahami perasaan dan bahasa tubuh anak.
• Menggunakan Model Komunikasi Menyimpang
Agar komunikasi dengan anak berjalan efektif maka ada kiat-kiat bisa kita lakukan, yaitu :
• Belajar Memahami Perasaan
Setiap manusia tidak terkecuali anak juga memiliki perasaan untuk didengar, dikenali, diterima, dimengerti, dihargai dan diperhatikan bahasa tubuh. Walaupun mungkin kita menggangap anak kita masih kecil tapi kita harus memperlakukan mereka layaknya satu individu. Dengan demikian anak akan merasa nyaman dan merasa dirinya berharga. Sedangkan apabila perasaan ditidakkan maka anak membuat anak binggung dan kesal, tidak mengenali perasaannya, tidak PD dan tidak percaya pada perasaannya sendiri.
Perasaan itu seperti air jika dihambat akan mencari jalan keluar sendiri. Oleh karena itu anak perlu dibantu untuk mengungkapkan perasaannya dengan cara yang tepat.
• Belajar Memahami Bahasa Tubuh
55% dari komunikasi merupakan bahasa tubuh, sisanya intonasi dan hanya 7 % yang merupakan pesan ini berarti orang akan lebih memperhatikan bahasa tubuh yg dipakai ketika berkomunikasi dibandingkan dengan komunikasi itu sendiri. Sebagai contoh ketika kita marah saat anak melakukan suatu kesalahan anak akan lebih memperhatikan kemarahan kita dibandingkan pesan yg ingin kita sampaikan. Bahasa tubuh jugamenyampaikan apa yang tak terkatakan.
• Menghindari 12 Komunikasi Menyimpang
Adalah 12 model komunikasi yang membuat anak tidak menangkap pesan apa yg sebenarnya ingin kita sampaikan. Keduabelas model itu adalah sbb:
- Memerintah - menyalahkan
- Meremehkan - membandingkan
- Mencap - mengancam
- Menasehati - membohongi
- Menghibur - mengkritik
- Menyindir - menganalisa
• Menentukan masalah siapa
Ketika menemukan permasalahan atau satu kondisi tertentu maka sebelumnya kita analisa terlebih dahulu. Masalah ini masalah anak atau masalah kita. Jika masalah anak kita hanya perlu mendengarkan aktif. Jika masalah kita maka sampaikanlah pesan saya.
• Mendengar aktif
Caranya adalah dengan mengatakan kamu sepertinya sedang + nama perasaan ( sedih, senang dst)
• Menyampaikan Pesan Saya
Ibu merasa + nama perasaan kalau kamu…..karena……
Kiat terakhir adalah cara Rasulullah berkomunikasi, yaitu
• Menghadapkan seluruh tubuhnya
• Menatap mata
• Mencoba mengerti bahasa tubuh
• Menunjukkan beliau mengerti perasaan
• Menyapa anak2 terlebih dahulu
• Melakukan mendengar aktif.
Demikianlah ringkasan kiat-kiat berkomunikasi dengan anak dalam pelatihan yang lalu semoga diterapkan. Sampai bertemu di pelatihan BERKEMAS berikutnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment