Sekelompok sahabat di Depok mengalami pengalaman aneh sejak kedatangan seorang siswa pertukaran pelajar dari Australia. Siswa asing itu ternyata utusan dari misi di sebuah planet. Itulah petikan novel M. Kunto Adi yang dipamerkan di Berkemas Expo. The Xena Destiny merupakan novel setebal 256 halaman, ditulisnya hanya dalam waktu sebulan, ketika dia ikut Young Writers Program bulan November lalu. Menakjubkan, bukan? Lebih mengagumkan lagi, karena ini adalah novelnya yang ketiga (merupakan sequel), dan yang keempat pun sudah selesai.
Homeschooler yang baru berumur 15 tahun ini mampu mengurung imajinasinya dalam tuturan yang terstruktur, logis dan imajinatif. Saya katakan "mengurung" karena imajinasi terkadang datang sekelebat sebelum kita merekamnya, atau kita tak punya daya untuk berjam-jam menerjemahkan pikiran kita dalam kata-kata tertulis.Adi akan membuat kita yang sudah dewasa merasa "iri": semuda itu sudah menghasilkan karya sebaik itu. Adi juga dapat menjadi inspirasi bagi remaja lain untuk menggali diri dan sekelilingnya sebagai bahan cerita.
Bila Anda datang ke pameran Berkemas, carilah buku biru berjudul The Xena Destiny. Penjilidan buku dilakukan sendiri oleh Adi dengan home printer. Lakban yang tidak rata pada sampul belakang justru menunjukkan adanya sentuhan tangan yang tengah berusaha melakukan self-publishing. Ya, The Xena Destiny adalah sebuah karya yang indah, karena terkait dengan proses perkembangan seorang remaja yang mulai mau membuka diri terhadap sekelilingnya. Mungkin saya GR karena merasa menjadi orang pertama yang dipercaya Adiuntuk membaca buku ini. Apa pun, saya merasa beruntung menyaksikan novel itu tumbuh dari minggu ke minggu, hingga menjadi karya utuh. Itulah yang membuat saya ingin berbagi tentang keindahan karya Adi di sini.
Homeschooler yang baru berumur 15 tahun ini mampu mengurung imajinasinya dalam tuturan yang terstruktur, logis dan imajinatif. Saya katakan "mengurung" karena imajinasi terkadang datang sekelebat sebelum kita merekamnya, atau kita tak punya daya untuk berjam-jam menerjemahkan pikiran kita dalam kata-kata tertulis.Adi akan membuat kita yang sudah dewasa merasa "iri": semuda itu sudah menghasilkan karya sebaik itu. Adi juga dapat menjadi inspirasi bagi remaja lain untuk menggali diri dan sekelilingnya sebagai bahan cerita.
Bila Anda datang ke pameran Berkemas, carilah buku biru berjudul The Xena Destiny. Penjilidan buku dilakukan sendiri oleh Adi dengan home printer. Lakban yang tidak rata pada sampul belakang justru menunjukkan adanya sentuhan tangan yang tengah berusaha melakukan self-publishing. Ya, The Xena Destiny adalah sebuah karya yang indah, karena terkait dengan proses perkembangan seorang remaja yang mulai mau membuka diri terhadap sekelilingnya. Mungkin saya GR karena merasa menjadi orang pertama yang dipercaya Adiuntuk membaca buku ini. Apa pun, saya merasa beruntung menyaksikan novel itu tumbuh dari minggu ke minggu, hingga menjadi karya utuh. Itulah yang membuat saya ingin berbagi tentang keindahan karya Adi di sini.
No comments:
Post a Comment